batak2Jas Merah (Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah) kata Soekarno. Asal usul merupakan sebuah ‘sejarah besar’ yang tidak boleh dilupakan atau pun disesali. Sebagai orang batak bermarga harahap, saya sudah mendengar berbagai batakversi mengenai asal usul suku saya. Versi terakhir -yg saya tahu-, bahwa Bangsa Batak adalah Keturunan bangsa Yahudi yg hilang, adalah pemancing saya utk menulis di notes ini. Selamat menyimak -bagi yg mau menyimak-. Versi pertama, Etnis Batak adalah bangsa yg berasal dari pegunungan himalaya. Bangsa ini terkenal tertutup. Mereka gemar mencari daerah terpencil, ‘splendid isolation’. Makanya, setelah migrasi dari Himalaya, bangsa ini memencar ke sejumlah daerah terpencil (bukan pesisir). Ada yg ke Pulau Samosir (pusuk buhit) dan sekitarnya (yg disini kemudian disebut batak), ada yg ke tanah toraja, bahkan ada juga yg mendarat ke daerah Phillipina Selatan. Seteleh menetap dan melembaga dan membuat sistem marga di sekitar Danau Toba, maka bangsa batak menyebar ke bagian selatan. Mereka adalah marga Siregar, Lubis, Harahap dll.. versi pertama ini ditulis dalam buku -yg menurut saya sangat fenomenal- Tuanku Rao (Teror Agama Islam Madzhab Hambali di Tanah Batak karya Mangaraja Onggang Parlindungan. MOP menulis buku ini berdasarkan bahan-bahan sejarah milik ayahnya, Sutan Martua Radja Versi Kedua, Saya bukan orang batak (Toba). Ada yg berpendapat, saya yg berada di tapanuli selatan bukan orang batak. Sebagian orang Mandailing menyebut dirinya sebagai orang Bugis. Sebagian orang Batak Angkola -sy masuk kategori angkola- menyebut awalnya batak berasal dr selatan. Buktinya, candi portibi di daerah padang lawas. Ada yg bilang usia candi portibi lebih tua dari usia peninggalan sejarah di daerah toba. Versi Ketiga, Ini yg menarik. Saya adalah keturunan Yahudi. Seorang teman, Andhy Martuaradja Hutasuhut, mengenalkan saya hipotesa ini. Salah satu suku Bangsa Yahudi zaman nabi Musa ada yg sempat kabur ke Sumatera, melalui pelabuhan Barus (daerah Sibolga). Barus memang sudah terkenal sejak zaman Nabi Sulaiman, karena daerah itu penghasil ‘Kapur Barus’, bahan pengawet mayat atau mummi para raja di Mesir. Hipotesa ini memang terkesan ‘ilmiah, karena didukung oleh ahli sejara dari UI, Prof Ihromi dan Prof Van Berden dari Belanda. Mereka meneliti ada kesamaan ritual adat yg ada di tanah Batak dan ritual Yahudi kuno. Tertarik dgn hipotesa ini, saya coba googling. Lalu, ketemu www.danielsihombing.blogspot.com yang mengupas tuntas mengenai hal ini. Bahkan, ada seorang orang Batak yg puluhan tahun menetap di Israel menyampaikan fakta ini ke Yitshak Rabin -PM Israel kala itu-. Tujuannya, mungkin bila diakui sebagai bangsa yahudi, orang batak bisa menjadi warga negara Israel secara leluasa. Namun, usulan itu ditolak Rabin karna ada sebuah missing link yg ngga bisa dijawab oleh pengusul. Lalu, versi mana yang benar? Memang blom ada bukti yg kuat utk membuktikan siapa yg benar. Cuma, logika yg disampaikan Sutan Martua Radja dlm buku Tuanku Rao terkesan lebih runtut dan logis, terkait asal usul Bangsa Batak. Walau sebagain dari buku itu -terutama terkait Perang Paderi- disebut sebagai khayalan oleh Buya Hamka dalam Buku ‘Antara Fakta dan Khayalan’. Kalau versi ketiga agak kurang logis, karna -seorang teman pernah bilang- garis keturunan bangsa Yahudi dr garis Ibu. Sedangkan, Batak berasal dari Ayah.
Saya memilih versi pertama, bukan malu disebut sebagai orang Yahudi bila memilih versi ketiga. Kalau memang secara tegas terbukti, versi ketiga yg benar, saya tak akan menyesalinya. Saya justru bangga bila kelak disebut sebagai orang Yahudi. Posisi saya akan tetap tegas, menolak penjajahan Bangsa Yahudi dgn mendirikan Negara Israel di Palestina. Saat aksi Palestina nanti, saya akan teriak kalau saya Orang Yahudi yg mendukung perjuangan Hamas dkk. Cuma mungkin, saya akan mempertimbangkan kembali utk meneriakan slogan ‘Khaibar-khaibar ya yahud, jaisyu Muhammad Saufa Ya’ud”.he he he
Catatan berikut adalah penjelasan dari Andy Martuaraja (melalui komentar di FB): Wah karena nama gw dicatut dalam tulisan lo li, baiklah, here we go,, sebenarnya Prof Ihromi adalah Guru Besar Semitik UI sayangnya beliau sudah meninggal dunia, kalo masih idup, nyok kita samperin dia li, biar jelas nih masalah, Beberapa diantara kesamaan tradisi Batak dengan tradisi Israel kuno adalah sbb.
1). Pemeliharaan silsilah. Semua orang Tapanuli, terutama laki-laki, dituntut harus mengetahui garis silsilahnya. Demikian pentingnya silsilah, sehingga siapa yang tidak mengetahui garis keturunan kakek moyangnya hingga pada dirinya dianggap na lilu – tidak tahu asal usul – yang merupakan cacat kepribadian yang besar. Bangsa Israel kuno juga memandang silsilah sebagai sesuatu yang sangat penting. Alkitab, sejak Perjanjian Lama hingga Perjanjian Baru sangat banyak memuat silsilah, terutama silsilah dari mereka yang menjadi figur penting.
2). Perkawinan yang ber-pariban. Ada perkawinan antar sepupu yang diijinkan oleh masyarakat Batak, tapi tidak sembarang hubungan sepupu. Hubungan sepupu yang diijinkan untuk suami-istri hanya satu bentuk, disebut marpariban. Cukup report menerangkan hal ini dalam bahasa Indonesia karena bahasa ini tidak cukup kaya mengakomodasi sebutan hubungan perkerabatan dalam bahasa Batak. Yang menjadi pariban bagi laki-laki ialah boru ni tulang atau anak perempuan dari saudara laki-laki ibu. Sedangkan yang menjadi pariban bagi seorang gadis ialah anak ni namboru atau anak laki-laki dari saudara perempuan bapa. Hanya hubungan sepupu yang seperti itu yang boleh menjadi suami-isteri. Karena suku Batak penganut patriarch yang murni, ini adalah perkawinan ulang dari kedua belah pihak yang sebelumnya sudah terjalin dengan perkawinan. Didunia ini sepanjang yang diketahui hanya orang Israel kuno dan orang Batak yang sekarang memegang tradisi hubungan perkawinan seperti itu.
3.Nuh dan bukit Ararat. Ada beberapa etnik didunia ini yang mempunyai kisah banjir besar yang mirip dengan air bah dijaman Nuh. Tiap etnik berbeda alur ceritanya tetapi polanya serupa. Etnik Tapanuli juga punya kisah tentang air bah, tentu saja formatnya berbeda dengan yang kita kenal. Apabila orang-orang yang sudah uzur ditanya tentang asal-usul suku Batak, mereka akan menceritakan mitos turun temurun yang mengisahkan kakek moyang orang Batak diyakini mapultak sian bulu di puncak bukit Pusuk Buhit. Pusuk Buhit adalah sebuah gunung tunggal yang tertinggi di Tapanuli Utara, dipinggiran danau Toba. Pusuk Buhit sendiri artinya adalah puncak gunung. Pusuk Buhit tidak ditumbuhi pohon, jelasnya tidak ada bambu disana. Yang ada hanya tumbuhan perdu, ilalang, dan rumput gunung. Bambu – dari mana kakek moyang keluar – menurut nalar mendarat di puncak gunung itu dan mereka keluar dari dalamnya setelah bambunya meledak hancur. Mengapa ada bambu pada puncak Pusuk Buhit yang tandus dan terjal? Tentu saja karena genangan air yang mengapungkannya, yang tak lain adalah banjir besar. Dapat dipahami mengapa jalan cerita menjadi seperti itu, karena setelah ribuan tahun terpisah dari induk bangsanya, narasi jadi berbeda. Bahtera Nuh berubah menjadi sebentuk perahu bambu berbentuk pipa yang kedua ujungnya ditutup, dan Bukit Ararat berubah menjadi Pusuk Buhit.
4) Hierarki pada tubuh. Dalam budaya Batak, kepala adalah anggota tubuh yang paling tinggi martabatnya. Menyentuh kepala seseorang dengan tidak disertai permintaan maaf yang sungguh sungguh, bisa berakibat parah. Sebaliknya anggota tubuh yang paling rendah derajatnya ialah telapak kaki. Adalah penghinaan besar jika seseorang berkata kepada seseorang lain: “Ditoru ni palak ni pathon do ho = Kau ada dibawah telapak kakiku ini”, sambil mengangkat kaki memperlihatkan telapak kakinya pada seteru. Penghinaan seperti ini hanya dilontarkan oleh seseorang yang amarahnya sudah memuncak dan sudah siap berkelahi. Pada zaman dulu, dalam setiap pertemuan, telapak kaki selalu diusahakan tidak nampak ketika duduk bersila. Pada bangsa2 Semitik tertentu di Timur Tengah, tradisi semacam ini masih tetap dijaga hingga sekarang karena memperlihatkan telapak kaki pada orang lain adalah pelanggaran etika yang berat, karena telapak kaki tetap dianggap anggota tubuh yang paling hina derajatnya.
5). Kredibilitas. Sebelum terkontaminasi dengan racun-racun pikiran jaman modern, setiap orang Batak, terutama orang tua, cukup menitipkan sebuah tempat sirih (salapa atau gajut), ataupun sehelai ulos, sebatang tongkat, atau apa yang ada pada dirinya sebagai surat jaminan hutang pada pihak yang mempiutangkan, ataupun jaminan janji pada orang yang diberi janji. Walaupun nilai ekonomis barang jaminan bisa saja sangat rendah tetapi barang tsb adalah manifestasi dari martabat penitip, dan harus menebusnya suatu hari dengan merelealisasikan pembayaran hutang ataupun janjinya. Budaya Israel kuno juga demikian,
6) Pola alam semesta. Orang Batak membagi tiga besar pola alam semesta, yaitu banua ginjang (alam sorgawi), banua tonga (alam dimensi kita), dan banua toru (alam maut). Bangsa Israel kuno juga membagi alam dengan pola yang sama.
7) Keterkaitan Kpercayaan parmalim (batak) dan Islam serta Yahudi Ustadz Djamaluddin Batubara bacaan pembuka dan penutup mantra (tabas) dalam upacara keagamaan parmalim hampir sama dengan ucapan bacaan Islam dan Yahudi (Hebrew). Pembukaan mantra itu kira-kira; “Binsumillah dirakoman dirakomin” dan penutupnya “Yasa Yasu Yausa” Sedangkan separuh di antaranya menggunakan pembuka dan penutup tabas dengan bahasa mirip ucapan Islam. Untuk pembukaan: “Bismillahirrahmanirrahiem” dan penutupnya; “Borkat Kobul Lailaha Illallah” atau “Borkat Kobul Baginda Saidina Ali.” Semoga menambah khazanah pengetahuan dan khazanah keilmuan. Wass.. Andhy Martuaraja Hutasuhut,
Asal Usul Orang Batakdari Israel Lalu ada yang lebih mengejutkan bahwa orang Batak berasal dari salah satu suku Israel yang hilang... wow !  Ada seorang batak yang tinggal di Israel, mengusulkan sebuah proposal ke pemerintah Israel, agar orang Batak diakui sebagai salah satu dari 10 suku Israel yang hilang. Setelah dilakukan pendalaman oleh Pemerintah Israel, segala adat, agama tradisional, tradisi budaya, kebiasaan, karakter, tarombo dan segala sesuatunya disetujui oleh pemerintah Israel, tetapi hanya satu yang menjadi kendala, karena hilangnya garis keturunan, pada leluhur si Boru Deak Parujar (urutan keturunan sebelum si Boru Deak Parujar). Kalau dilihat dari karakter orang Batak, memang mirip dengan orang Israel, yaitu: mulai dari pariban, keras kepala, mau menang sendiri, suka mendominasi, bicara blak-blakan, suara keras, tidak suka diperintah-perintah, malah suka perintah sana perintah sini .... he he...  tapi... entahlah ! benar atau tidak, biar pusing, biar pening... semua hanya perkiraan, spekulasi, anggapan dan tebak-tebakan saja...  Cerita lain, yang  masih berkaitan... Ada suatu cerita yang tidak tau berasal dari mana, konon orang Lampung berasal dari orang Batak, yang satu ini bukan tentang asal usul orang Batak, tapi masih berhubungan lah mungkin sama orang orang Batak. Tapi benar atau tidaknya .. perlu ditinjau lebih dalam..         Zaman dahulu ketika meletus gunung berapi yang menimbulkan Danau Toba. Setelah gunung itu meletus, ada empat orang bersaudara yang berusaha menyelamatkan diri. Salah satu dari empat saudara itu bernama Ompung Silamponga, terdampar di Krui, Lampung Barat. Ompung Silamponga kemudian naik ke dataran tinggi Belalau atau Sekalabrak. Dari atas bukit itu, terhampar pemandangan luas dan menawan hati seperti daerah yang terapung. Dengan perasaan kagum, lalu Ompung Silamponga meneriakkan kata, "Lappung" (konon berasal dari bahasa Batak kuno yang berarti terapung atau luas). Dari kata inilah timbul nama Lampung. Ada juga yang berpendapat nama Lampung berasal dari nama Ompung Silamponga itu. Hasil Penelitian Terbaru, dari Manchuria, dan Dong Son Satu hal yang baru dilakukan oleh oleh Prof DR Bungaran Antonius Simanjuntak bersama Dr Thalib Akbar Selian MSc (Lektor Kepala/Research Majelis Adat Alas Kabupaten Aceh Tenggara), Drs S Is Sihotang MM (mantan Bupati Dairi), dan Nelson Lumban Tobing (Batakolog asal Universitas Sumatera Utara), yang melakukan penelitian dan mengumpulkan sejumlah fakta untuk menyatakan bahwa orang Batak berawal dari bangsa Manchuria, tepatnya dari daerah Mongol, Mereka menemukan bukti bahwa nenek moyang orang Batak mulai dari tanah Gayo, Alas, Singkil, Sumatra Utara hingga sebagian kecil Sumatra Barat, berasal dari suku Manchuria, yang bermigrasi ke Indochina, dan menurunkan suku Dong Son di Vietnam (sebuah kebudayan purba suku bangsa Dong Son di Vietnam yang mirip dengan budaya Batak), dan meneruskan perjalanan ke Filipina, kemudian ke Sulawesi, Toraja. Kemudian turun ke Tanah Bugis Sulawesi Selatan, dan mengikuti angin Barat dengan berlayar ke arah Lampung di wilayah Ogan Komering Ulu, dan menuju Pantai Timur Sumatera, dan mendarat di Kampung Teluk Aru di daerah Aceh. Dari Teluk Aru ini, suku Manchuria yang terus bermigrasi itu naik ke Tanah Karo, dan kemudian meneruskan perjalanan hingga sampai ke Pusuk Buhit, Danau Toba. Setiap daerah yang dilalui oleh keturunan suku bangsa Manchuria, biasanya memiliki kesamaan dalam budaya, tradisi, dialek dan mengusung budaya Dong Son. Penelitian tentang asal usul nenek moyang orang Batak juga diperkuat melalui sejumlah literatur, antara lain, Elizabeth Seeger, Sejarah Tiongkok Selayang Pandang, yang menegaskan nenek moyang orang Batak dari Suku Manchuria, dan Edmund Leach (Rithingking Anhtropology ) mempertegas hubungan vertikal kebudayaan Suku Manchuria dengan Suku Batak. ah lain lagi ni, dari suku Dong Son atau Manchuria rupanya orang Batak itu ? betul nya ?!! batak3 Ada suatu hal yang aneh pada orang Batak, padahal sejak awal etnis batak telah mengenal tulisan, tetapi mengapa tidak ada satupun catatan yang tersimpan tentang asal usul mereka dari mana mereka sebenarnya. Yang ada hanya tentang nenek moyang orang batak yang berasal dari Siboru Deak Parujar, yang itupun tidak diketahui berasal dari mana, yang akhirnya hanya memunculkan spekulasi-spekulasi yang meragukan. Orang Batak awalnya bermigrasi dari satu tempat ke tempat lain, nama Batak mungkin suatu sebutan baru buat mereka sejak mereka hidup di daratan Sumatra. Kemungkinan orang Batak dulunya memiliki identitas dengan nama lain. Hal ini umum untuk nama berubah karena memasuki wilayah baru. Anggota keluarga Batak telah bermigrasi melalui berbagai wilayah dan negara dalam sejarah yang panjang. Asal usul suku Batak sampai saat ini tetap menjadi misteri, mereka tetap menjadi suatu keunikan tersendiri yang memiliki budaya yang kontras dengan suku bangsa di sekelilingnya yang rata-rata berbudaya Melayu. Suku Batak, adalah salah satu suku tertua di Indonesia, berangkat dari tidak dikenal, terpencil, terasing, (mungkin primitive dan kanibal) di tengah pedalaman hutan belantara Sumatra, saat ini tumbuh menjadi salah satu suku yang paling dikenal di Indonesia .... siapa yang tak kenal Batak ? hayo angkat tangan ! 
Sumber: http://www.akhirzaman.info/yahudi/12-suku-bani-israel/1356-bangso-batak-toba-keturunan-israel-yang-hilang.html

1 komentar:

  1. Suku Batak Berasal Dari Keturunan Yahudi? - Mts. Muhammadiyah Kirisik >>>>> Download Now

    >>>>> Download Full

    Suku Batak Berasal Dari Keturunan Yahudi? - Mts. Muhammadiyah Kirisik >>>>> Download LINK

    >>>>> Download Now

    Suku Batak Berasal Dari Keturunan Yahudi? - Mts. Muhammadiyah Kirisik >>>>> Download Full

    >>>>> Download LINK 6h

    BalasHapus

 
MTs. Muhammadiyah Kirisik © 2015. All Rights Reserved ~ Hasil Kotak-Katik Mediatama Computer Sumedang ~ Powered by Blogger
Top